RESUME PENGANTAR MANAJEMEN PART 7
Fungsi controlling merupakan fungsi yang ada di dalam sebuah organisasi untuk melakukan berbagai macam pemantauan terkait dengan rencana yang sebelumnya telah dibuat pada fungsi perencanaan agar nantinya perencanaan tersebut benar-benar dapat sesuai dengan apa yang ada pada hasil akhir atau outputnya dan dalam hal ini Tentunya sebuah organisasi menginginkan adanya keselarasan antara keuntungan yang telah direncanakan kepada hasil akhir yang nantinya didapatkan akan sama seperti tujuan yang telah ditetapkan di awal. Tetapi kadangkala pada realitas yang terjadi di lapangan Apa yang diharapkan oleh sebuah organisasi tidak akan selalu sama seperti realitas yang terjadi dalam hal ini biasanya ketika hal ini terjadi tentunya harus ada tindakan yang dilakukan oleh sebuah organisasi yang mana organisasi tersebut harus melakukan koreksi terhadap ketidak sesuaian yang ada untuk menemukan berbagai macam permasalahan yang hadir pada saat implementasi dari perencanaan yang telah disusun.
Pada fungsi controlling terdapat beberapa fokus yang dijalankan oleh sebuah organisasi yang mana fokus tersebut dalam hal mengontrol kualitas dari produk yang ada di dalam organisasi agar dapat memastikan bahwa produk-produk yang mereka hasilkan benar-benar dapat memenuhi standar atau ekspektasi mereka sehingga Kualitasnya benar-benar mumpuni. Selain itu terdapat produktivitas sumber daya manusia dalam suatu organisasi yang mana dalam hal ini kontrol yang dilakukan untuk terus menjaga tingkat produktivitas yang dimiliki oleh para karyawan ataupun individu yang ada yang mana hal ini berguna untuk tetap menjaga eksistensi dan menjaga kualitas yang dimiliki. Dan fokus yang terakhir adalah fokus terhadap sistem mendasar misalnya adalah tata cara alokasi yang dilakukan oleh sebuah organisasi terkait dengan sumber daya keuangan dan kinerja yang dimiliki oleh individu yang ada di dalam organisasi tersebut.
Terkait dengan fungsi pengawasan yang ada di dalam sebuah organisasi biasanya akan dilakukan oleh seorang manajer yang mana manajer akan mengatur berbagai macam aktivitas organisasi yang mana manajer akan mengatur terkait dengan perencanaan dari sebuah organisasi yang terkait di dalamnya permasalahan mengenai berbagai macam hal yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dari organisasi, mengatur target ataupun tujuan yang ingin didapatkan oleh sebuah organisasi, dan mengatur tentang standarisasi kinerja yang harus dimiliki oleh setiap karyawan yang mana standarisasi ini akan dihadirkan dalam bentuk acuan untuk menilai performa yang dimiliki oleh setiap karyawan.
Di dalam fungsi controlling terdapat informasi kontrol yang efektif yang mana dalam hal ini beberapa informasi dalam kontrol efektif adalah sebagai berikut:
Dalam hal ini organisasi akan memiliki Suatu bentuk standarisasi dalam bentuk acuan untuk para karyawannya misalkan sebuah organisasi memiliki Suatu bentuk aturan batas bolos seorang pekerja yang mana dalam waktu 1 bulan pekerja tidak diperkenankan bolos dan rekapan absensi dari pekerja itulah yang akan dinilai oleh pihak organisasi apakah para pekerja pada umumnya telah sesuai dengan standarisasi atau belum.
Contoh dari kinerja aktual sebagai bentuk informasi kontrol efektif adalah akan dilakukannya pengecekan harian terhadap kinerja pekerja yang ada di dalam suatu organisasi terkait dengan jumlah hadir yang di dalamnya memuat izin dan sakit.
Kalau standarisasi yang telah dibuat oleh perusahaan terkait dengan standarisasi kerja sebelumnya belum memuaskan atau dapat dikatakan kinerja dari karyawan dari suatu organisasi belum sesuai dengan ekspektasi dari seorang manajer maka manajer akan melakukan suatu bentuk evaluasi ataupun koreksi Hal ini dilakukan dengan landasan perencanaan awal yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mencari penyebab dan penyelesaian dari permasalahan yang terjadi.
Pada fungsi kontrol juga terdapat tiga klasifikasi ataupun pembagian yang mana klasifikasi ataupun pembagian terhadap fungsi kontrol adalah sebagai berikut:
Fungsi kontrol ini dilakukan pada saat sebelum dilakukannya aktivitas di dalam sebuah organisasi yang mana biasanya fungsi kontrol yang dilakukan pada awal aktivitas akan lebih berfokus untuk menentukan standarisasi kinerja dari karyawan ataupun sumber daya manusia yang ada. Contoh dari penerapannya adalah dengan melakukan kontrol terhadap bahan baku dan melakukan seleksi yang ketat terhadap karyawan yang akan diterima misalnya harus mencantumkan surat bebas narkoba, surat berkelakuan baik, dan hanya menerima karyawan dengan jenjang pendidikan minimal sarjana.
Standarisasi yang benar-benar diperhatikan pada proses atau tahapan awal dilakukan dengan tujuan agar nantinya terdapat konsistensi pada saat proses yang diterapkan selanjutnya yang mana hal ini bertujuan agar hasil akhir ataupun output yang didapatkan oleh pihak organisasi benar-benar merupakan output yang paling sempurna ataupun yang paling bagus dan output tersebut juga memiliki konsistensi yang tinggi.
Tipe ini merupakan bentuk kontrol yang dilakukan pada saat terjadinya suatu proses kinerja yang dijalankan oleh sebuah organisasi yang mana biasanya dilakukan dalam bentuk monitoring kinerja pada saat kinerja berlangsung dengan cara melakukan pemastian kembali terhadap kualitas kualitas yang ada di dalam suatu organisasi.
Peninjauan pada saat terjadinya suatu proses biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memastikan kembali proses tersebut benar-benar berjalan dengan baik serta memastikan kembali bagaimana proses tersebut dapat menghasilkan kualitas yang baik pula dalam hal ini pemastian pada tahap proses berlangsung menjadi sangat penting agar nantinya pada saat proses tersebut kendala-kendala yang misalnya akan terjadi dapat diketahui sedini mungkin.
Jenis yang terakhir dari fungsi pengontrolan dilakukan pada saat kegiatan operasional organisasi telah dijalankan dalam hal ini pengontrolan biasanya lebih difokuskan pada hasil yang didapatkan dari pelaksanaan kinerja organisasi yang memuat Apakah organisasi telah memenuhi tujuan perencanaan atau justru tujuan tidak tercapai atau bahkan fungsi pengontrolan yang dilakukan mengenai Apakah terdapat barang yang cacat dari sebuah organisasi.
Di dalam sebuah fungsi kontrol juga terdapat berbagai macam pengontrolan lainnya seperti kontrol terhadap anggaran yang mana organisasi akan melakukan kontrol terhadap anggaran yang dikeluarkan oleh organisasi tersebut dalam menjalankan kegiatan ataupun aktivitas operasional organisasi dan tidak hanya itu Terdapat perencanaan terkait dengan penentuan standarisasi kinerja yang akan ditetapkan oleh organisasi untuk menentukan standar kinerja karyawan dari sebuah organisasi.
Terdapat dua fungsi penganggaran yang mana fungsi tersebut adalah Top Down dan bottom up. Top Down merupakan fungsi penganggaran yang ditetapkan oleh atasan sedangkan Button Up merupakan anggaran yang ditetapkan atas usul bawahan.
Terkait dengan klasifikasi ataupun pembagian dari proses tersebut biasanya pihak perusahaan dapat memilih satu diantara jenis ataupun klasifikasi yang ada yang mana perusahaan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri yang menyangkut dengan kepentingan mereka Sehingga nantinya dengan adanya pemilihan terhadap metode yang telah disesuaikan oleh perusahaan hal ini akan menyebabkan suatu bentuk kontrol dapat berjalan dengan baik di sisi perusahaan untuk memastikan hasil akhir ataupun produk-produk yang mereka hasilkan benar-benar memiliki Suatu bentuk kualitas yang konsisten.
Comments
Post a Comment